Diving Selayar, south sulawesi




         
Kepulauan selayar yang dikenal juga dengan nama tanah doang adalah salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan dengan kota Benteng sebagai ibukotanya. Selayar mempunyai keunikan tersendiri karena merupakan satu-satunya kabupaten yang letaknya terpisah dari daratan utama (Sulawesi Selatan), mempunyai luas wilayah 22.326.69 km2, dengan jumlah penduduk 117.860 jiwa adalah wilayah kepulauan atau kumpulan pulau-pulau yang berjumlah 130 pulau baik besar maupun kecil, yang terbentang dari Utara sampai Selatan.
Keanekaragaman potensi wisata di kepulauan Selayar, baik wisata alam, sejarah, dan budaya-tradisional, menjadikan daerah ini sebagai salah satu destinasi wisata di Indonesia yang menarik untuk dikunjungi. Dengan panjang garis pantai ± 100 km, tak ayal lagi menawarkan pesona wisata bahari yang begitu indah. Wisata bahari terutama diving (selam), walaupun belum se-populer raja Ampat di Papua atau Bunaken di Sulawesi Utara, namun memiliki keindahan bawah laut yang sebanding bahkan mungkin lebih. Kegiatan penyelaman di Kepulauan selayar dapat di lakukan di Sepanjang pantai timur dan barat serta Taman Nasinal Takabonerate.

Aksessibilitas

Akses menuju kabupaten Kepulauan Selayar bisa melalui jalur darat dan udara. Untuk jalur darat, ada dua alternatif. Pertama, dari terminal Malengkeri Makassar dengan bus penumpang menuju Tanjung Bira ± 4 jam. Kemudian melanjutkan perjalanan dengan kapal feri selama ± 2 jam menuju dermaga Pamatata Selayar. Dari dermaga Pamatata lalu meneruskan perjalanan selama 1 jam menuju kota Benteng. Jalur lain yaitu dari terminal Malengkeri Makassar menuju Kabupaten Bulukumba, kemudian naik kapal cepat selama ± 2 jam langsung menuju kota Benteng. Transportasi udara dari bandara internasional Sultan Hasanuddin Makassar menuju bandara H. Aroeppala Selayar yang ditempuh selama ± 20 menit menggunakan pesawat Fokker berkapasitas 20 orang penumpang dengan rute Makassar-Selayar-Bima NTB , Bali dan sebaliknya.

Lokasi Penyelaman di Selayar

        Penyelaman di Selayar dapat dilakukan di kawasan Pantai Timur dan kawasan Pantai Barat dan Taman Nasional Laut Takabonerate. Khusus kawasan Pantai Timur dibagi menjadi dua bagian, Utara dan Selatan dimana dibagian utara ada 11 spot penyelaman dan dibagian selatan 15 spot penyelaman. Sedangkan di kawasan pantai barat , terdapa 10 titik penyelaman



a. Kawasan Pantai Timur

Pantai Timur
         Ketika musim Barat antara bulan Oktober sampai April tiba, pantai Timur Selayar menjadi pilihan untuk kegiatan wisata bahari. Pada musim itu, laut begitu teduh dan tenang laksana permadani biru membentang ke Timur. Menyusuri pantai sepanjang ± 100 km merupakan keasyikan tersendiri dimana kita bisa menikmati hamparan garis pantai yang berpasir putih diselingi tebing batu kapur, seolah menyapa ramah wisatawan yang sedang menikmati keindahannya. Pantai berpasir putih yang sering dikunjungi wisatawan lokal atau mancanegara diantaranya pantai Bone Sialla’, pantai Batang, pantai Hara, pantai Bonetappalang, pantai Pinang, pantai Pattumbukang, serta pantai Jammeng dengan pesona air terjun bersusun tujuh yang hanya bisa ditemukan di Selayar.
     Pantai timur dapat dicapai dari kota Benteng melalui dua jalur yaitu jalur Jam meng dan jalur Patumbukang atau Appatanah. Setiap jalur memiliki keunikan tersendiri sehingga para wisatawan dapat memilih jalur mana yang mereka sukai. Jalur Jammeng dapat ditempuh ± 1 jam, melewati beberapa perkampungan, menikmati panorama hijau pepohonan dengan nuansa sejuk perbukitan. Jalur sepanjang pesisir pantai Barat menuju Appatanah atau dermaga Patumbukang ditempuh ± 2 jam, juga melewati beberapa perkampungan dengan berbagai aktivitas masyarakat yang sedang mengolah hasil laut dan bumi seperti vanili, pala, kopi dan cengkeh.

b. Kawasan Pantai Barat

Pantai Barat
       



Ketika musim Timur tiba yaitu bulan Mei sampai September, semua aktifitas di pantai Timur beralih ke Barat. Gelombang laut yang begitu ganas menerjang tiada henti disepanjang pesisir memaksa semua aktifitas di pantai Timur termasuk menyelam dan memancing harus terhenti untuk sementara waktu dan beralih ke pantai Barat.

          Hampir sepanjang pesisir pantai Barat merupakan daerah pemukiman penduduk Kepulauan Selayar. Berbagai aktifitas perekonomian terpusat di kota Benteng yang terletak di tengah-tengah pulau Selayar pesisir Barat. Kawasan Utara pulau Selayar merupakan daerah berpantai pasir sedang kawasan Selatan merupakan daerah yang terbentuk dari tebing-tebing karang dengan beberapa pulau yang berfungsi sebagai penghalang (barrier). Untuk menjangkau lokasi penyelaman di pantai Barat bisa mengunakan mobil kemudian menyewa perahu atau bahkan shore dive langsung dari pinggir pantai. Pantai barat menawarkan keindahan alam bawah lautnya yang mempesona dengan beraneka ragam biota karena terdapat dua ekosistem laut yaitu padang lamun dan terumbu karang.

      
 Lokasi penyelaman di pantai Barat terdapat di pulau gusung dan pesisir pantai bagian utara. Kontur berupa reef slope dengan kedalaman rata-rata 20 meter merupakan habitat berbagai jenis terumbu karang dan ikan-ikan karang untuk tumbuh subur. Bagi para penyelam pemula pantai barat sangat cocok untuk menambah jam selam. Sedangkan bagi para fotografer makro yang hobi memotret biota-biota kecil, pantai Barat adalah surganya. Tidak sulit untuk melakukan penyelaman di pantai Barat karena sarana dan prasarana sangat mendukung. Tersedia berbagai alternatif untuk menyelam di pantai Barat, bisa mandiri dengan hanya menyewa peralatan selam atau menggunakan fasilitas Selayar island resort.

c. Taman Nasional Takabonerate

Pulau Tinabo kecil
        Takabonerate merupakan pulau karang terbesar di Asia Tenggara dan bahkan ketiga terbesar di dunia setelah atol Kwajalein di kepulaun Marshal dan atol Suvadiva di kepulauan Maladewa. Kepulau Takabonerate terletak di laut flores bagian Utara sebelah tengara Pulau selayar. Takabonerate terdiri dari 21 pulau yang membentuk lingkaran yang dikelilingi oleh terumbu karang. Pulau-pulau tersebut yang di huni penduduk hanya pulau Latondu, Rajuni kecil, Rajuni besar, Tarupa, Jinato, Pasitalu tengah dan Passi tallu timur. Sebagian dari terumbu karang di kawasan ini berupa patch reef (gosong) yang muncul ke permukaan pada saat air surut.
         Kawasan takabonerate mempunyai luas 530.765 hektar dengan luas atol kurang lebih 220.000 ha dan telah di tetapkan sebagai Taman Nasional Laut sejak tahun 1992. Bentuk terumbu karang di daerah ini berupa Barrier reef (penghalang), Fringing reef (terumbu karang tepi) dan atol (cincin lingkaran) yang dibentuk oleh 261 jenis karang.


         Untuk menjangkau kawasan Taka bonerata, bisa menggunakan speed boad atau mengunakan perahu masyarakat dari kota benteng dan dermaga patumbukang. Jarak tempuh jika mengunakan speed boad mesin 200 PK ± 2-3 jam, dari kota benteng. Sedangkan jika mengunakan perahu masyarakat ± 8 jam dari kota benteng dan 6 jam dari dermaga patumbukang.
Musim kunjungan terbaik di kawasan Taman Nasional takabonerate yaitu pada bulan April - Juni dan Oktober- Desember setiap tahunnya. Untuk melakukan aktivitas penyelaman di kawasan ini bisa mengunakan fasilitas Tinabo Island Resort.

Spermonde archipelago, Sulawesi Selatan



Peta Kepulauan Spermonde



Kepulauan Spermonde terdapat di bagian selatan Selat Makassar, tepatnya di pesisir barat daya Pulau Sulawesi. Sebaran pulau karang yang terdapat di Kepulauan Spermonde terbentang dari utara ke selatan sejajar pantai daratan Pulau Sulawesi. Kepulauan Spermonde yang dikenal oleh masyarakat pulau sebagai pulau-pulau Sangkarang terdiri atas ± 121 pulau, yang tersebar mulai dari Kabupaten Takalar di selatan hingga Mamuju di Sulawesi. 
               Paparan Spermonde memiliki pulau-pulau dikenal sebagai Kepulauan Spermonde. Lokasi ini terletak di Selat Makassar, sebelah Barat-Daya dari semenanjung kaki Pulau Sulawesi dan memiliki terumbu karang yang mudah dijangkau dari Makassar, Ibukota Sulawesi Selatan. Niermeyer (1911) dalam Hoeksema (1990) mencatat bahwa beberapa terumbu batas terluar dari paparan Spermonde berada pada daerah yang dangkal yang disebut Spermonde Barrier Reef. Kepulauan Spermonde terbagi ke dalam empat zona dengan menarik garis dari arah utara ke selatan. 
         Zona pertama atau zona paling dangkal, paralel terhadap garis pantai dengan kedalaman maksimum ± 20 meter dan kebanyakan terumbunya didominasi oleh gusung-gusung pasir. Zona ke dua dimulai dari ± 5 km dari garis pantai dengan kedalaman ± 30 meter dengan terumbunya kebanyakan berada di sisi pulau-pulau yang muncul. Zona ke tiga dimulai dari 12,5 km ke arah lepas pantai dengan kedalaman paparan ±30–50 m dan umumnya terumbu berada pada paparan yang dalam dengan sangat sedikit ditemukan gusung-gusung pasir. Zona ke empat atau zona terluar atau barrier reef zona dimulai dari jarak sekitar 30 km dari pantai Makassar. Bagian timurnya bisa mencapai kedalaman 40-50 m, sedangkan bagian barat dari zona ini memiliki kontur yang langsung terjal (drop off) hingga
kedalaman lebih dari 100 m.
Beberapa pulau yang mewakili ke empat zona tersebut adalah:
1.    Pulau Samalona


Pulau Samalona secara administratif termasuk Kelurahan Mariso, Kecamatan Mariso, dan berada pada zona I Kepulauan Spermonde, berjarak 6,8 km dari Kota Makassar. Pulau ini relatif berbentuk bulat  seluas 2,34 ha, dengan jumlah penduduk mencapai 82 jiwa. Belum tersedia transportasi regular ke pulau ini dari Makassar.  Bentuk topografi terumbu berupa reef flat yang landai dengan kedalaman terumbu mulai dari 1 sampai 14 meter.

 2.   Pulau Kodingareng keke


Pulau Kodingareng keke berada pada zona II di Kepulauan Spermonde, berjarak 13,48 km dari Makassar.  Bentuk pulaunya memanjang timur laut-barat daya dengan luas ± 1 Ha. Pantai sisi selatan pulau tersusun oleh pecahan karang berukuran kecil hingga kerikilan, sedangkan pada sisi utara tersusun oleh pasir putih yang berukuran sedang halus.  Bentuk pantai berubah mengikuti musim.  Pada pasang terendah, terdapat dataran yang cukup luas, khususnya pada perairan sebelah barat.  Kedalamam laut lebih dari 20 meter.  Perairan sebelah barat laut hingga jarak 1,5 mil dari pulau merupakan dataran yg cukup luas dengan kedalaman kurang dari 5 meter.  Perairan sebelah timur dan selatan merupakan alur pelayaran masuk dan keluar dari pelabuhan Makassar.  Seperti halnya pulau-pulau lainnya dalam zona II, daerah sebaran terumbu karang berada pada sisi selatan, barat hingga sisi utara.  Pada sisi timur pulau Kodingareng Keke terdapat terumbu yang sangat sempit dan kurang subur.  Kemiringan lereng terumbu mencapai 60o dengan kedalaman maksimum daerah yang ditumbuhi karang hingga 14 meter.  Lebih dalam lagi merupakan hamparan pasir.  Daerah Reef flat hingga ke tubir terumbu relatif lebar dengan kondisi terumbu yang bagus


3.   Pulau Barrang Lompo


Secara administratif, pulau Barrang Lompo termasuk wilayah kecamatan Ujung Tanah, dan berada di zona II Kepulauan Spermonde yang berjarak 12, 77 km dari kota Makassar.  Pulau berbentuk bulat dengan luas 19, 23 ha.  Jumlah penduduk mencapai 3, 563 jiwa dari 800 KK yang terkonsentrasi pada sisi Timur, Selatan, dan Barat pulau.  Mayoritas penduduknya bekerja sebagai nelayan, dan pedagang.  Bentuk topografi terumbu berupa reef flat dengan kedalaman terumbu antara 1 sampai 17 meter. 
4.    Pulau Badi


Pulau Badi merupakan salah satu dari dua pulau yang terdapat di dalam wilayah administratif Desa Mattiro Deceng, Kecamatan Liukkang Tupabiring Kabupaten Pangkajene Kepulauan. Pulau ini masuk ke dalam zona 3 pulau-pulau Kepulauan Spermonde, dengan luas daerah 43,48 ha, yang terdiri atas daratan 7,41 ha dan paparan terumbu seluas 36,07 ha.  Kondisi perairan jernih, reef top pulau terdiri dari pasir, rubble, dan karang hidup (Bakosurtanal, 2007).  Pulau Badi berpenduduk cukup padat dengan 1.868 jiwa yang terdiri atas 402 kepala keluarga.  Etnis dominan adalah Bugis Makassar, sehingga bahasa Bugis dan Makassar menjadi bahasa sehari-hari penduduk pulau. 
Pulau Badi dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi laut (kapal penumpang dan “jolloro”) dari Kabupaten Pangkep ataupun dari pelabuhan Paotere yang regular mengangkut penumpang tiap harinya dengan jarak tempuh sekitar 2 jam.  Mata pencaharian penduduk yang dominan adalah nelayan (purse seine, bubu, pancing), juga sebagai pedagang, pengumpul, PNS, tenaga medis, tukang kayu, dll
5.    Pulau Langkai



Pulau Langkai berjarak 35,8 km dari kota Makassar dan merupakan satu dari tiga pulau terluar Makassar yang masuk dalam wilayah pemerintahan Kelurahan Barrang Caddi, Kecamatan Ujung Tanah.  Posisi pulau berada di sebelah selatan pulau Lanyukang dan termasuk dalam zona 4 pulau-pulau Kepulauan Spermonde.  Luas pulau lebih dari 26,7 Ha dengan penduduk cukup padat (430 jiwa dari 127 KK).  Penduduk P. Langkai berasal dari suku Bugis (Maros, Pangkep) sebanyak 80 % dan 20 % sisanya dibagi merata dari suku Mandar dan Makassar (Takalar, Makassar, Gowa).  Mata pencaharian utama penduduk adalah sebagai nelayan pancing, nelayan pengguna pukat/jaring, dan sebagian kecil sebagai pengrajin perahu dan pedagang.  Topografi terumbu umumnya merupakan slope yang landai dengan kemiringan 30-45 derajat.  Sebuah dermaga perahu terdapat di sebelah utara pulau ini namun belum tersedia transportasi reguler untuk menuju pulau ini.
6.   Pulau Kapoposang


Secara administrasi pulau Kapoposang berada dalam wilayah Kecamatan Liukang Tuppabiring, Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan.  Seperti juga Langkai, pulau Kapoposang termasuk dalam zona 4 pulau-pulau Kepulauan Spermonde.  Belum ada  transportasi reguler untuk menuju pulau ini, sehingga untuk menuju ke P. Kapoposang diperlukan speed boat dari kota Makassar dengan waktu tempuh berkisar 2 jam.  Dengan keindahan terumbu karangnya, pemerintah pusat telah menetapkan wilayah ini sebagai Kawasan Taman Wisata Alam Laut (TWAL) di bawah pengelolaan BKSDA Provinsi Sulawesi Selatan.  Topografi terumbu berupa drop off di sisi utara dan barat pulau sedangkan pada bagian timur dan selatan berbentuk reef slope yang landai.  Keindahan terumbu karangnya, menjadikan pulau ini menjadi salah satu tujuan wisata di Provinsi Sulawesi Selatan khususnya bagi wisatawan pecinta olah raga menyelam.

Indahnya Pulau Sagori



Pulau Sagori merupakan salah satu gugusan pulau yang terpisah dari daratan pulau Kabaena bersama Pulau Wakao dan Pulau Motaha yang secara administratif berada di Kecamatan Kabaena barat, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara. Pulu-pulau tersebut membentuk barieer (penghalang) yang memanjang dari arah Utara sampai ke Selatan Pulau Kabaena. Sagori sendiri mempunyai terumbu karang berbentuk atoll karang (cincin karang) yang sangat luas sedangkan daratan pulaunya melengkung kearah selatan.

Untuk menikmati keindahan Pulau Sagori, dapat menaiki perahu katinting dengan menempuh jarak kurang lebih 20 menit dari Pelabuhan Sikeli. Pulau yang mempunyai panjang kurang lebih 2 km dan lebar kurang lebih 300 meter tersebut menyuguhkan panorama alam laut yang begitu indah dan menakjubkan sehingga Anda yang pernah berkunjung ke pulau ini akan terpesona melihat keindahanya. Bentangan pasir putih yang memanjang dari arah Timur ke Barat dan kondisi perairan yang sangat jernih adalah daya tarik Pulau Sagori. Begitu menginjakan kaki di pulau tersebut, Anda sudah akan disuguhi pemandangan berbeda, yaitu melihat dari dekat pegungugan Kabaena yang terkenal dengan Gunung Batu Sangianya.
Lebih Jauh masuk kedalam pulau, Anda akan melihat berbagai aktifitas masyarakat yang kebanyakan berprofesi sebagai nelayan. Keramahan masyarakatnya yang berasal dari berbagai etnis suku, seperti Suku Bajo, Buton, dan Bugis merupakan keunikan tersendiri dan mereka hidup rukun antara satu dengan lainya. Setelah melewati perkampungan tersebut, akan terlihat pohon-pohon cemara yang berukuran besar yang tumbuh menutupi setiap sisi-sisi pulau, seolah-olah kita berada di dalam hutan belantara. Menjelang siang hari, sinar matari yang sangat terik yang menyinari pulau akan terhalang oleh pohon-pohon tersebut sehingga anda akan merasa sejuk karena hanya merasakan hembusan angin yang berhembus terus menerus. 
Berbagai aktifitas yang dapat di lakukan di Sagori adalah mulai dari berwisata pantai seperti mandi-mandi, snorkeling dapat Anda lakukan. Selain itu jika Anda hobi diving, Sagori menyediakan keindahan bawah laut yang tidak kalah indahnya dengan daerah lainnya yang merupakan daerah tujuan diving. Bentuk topografi pulau yang berupa drop off dan reef slope dengan berbagai jenis biota di dapat dijumpai. Selain itu, terdapat 5 buah kapal  dagang VOC dan beberapa kapal lainya yang terdampar di pulau ini yang bangkai kapalnya masih ada sampai sekarang sehingga disebut salah satu pulau terangker di dunia oleh salah satu program televisi swasta nasional.

Kapoposang Surga Kecil yang terletak di Selat Makassar


      
Tampak Pulau Kapoposang dari arah timur
Mendengar nama Kapoposang mungkin sudah tidak asing lagi bagi para pencinta diving dan snorkling. Betapa tidak, pulau ini adalah salah satu tujuan penyelaman bagi para maniak diving dan snorkeling dari dalam Negeri maupun Mancanegara. Pulau berpenghuni ini, mempunyai keindahan alam bawah laut yang sangat indah dan mempesona dengan bentuk topografi pulau berupa tebing-tebing karang yang terjal di bagian sisi utara pulau sehingga dapat membuat para penyelam terpesona menyaksikan keindahannya.


Pulau kapoposang terletak diselat Makassar dan merupakan pulau terluar dari gugusan Kepulauan Spermonde yang secara administrasi berada dalam wilayah Kecamatan Liukang Tuppabiring, Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan. Kapoposang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat sebagai Taman Wisata Alam Laut  pada tahun 1990 bersama Pulau Tambakulu, Suranti, Kondong bali dan Pulau pamanggagangan.


Tidak ada transportasi reguler untuk menuju Kapoposang, sehingga anda harus mencarter Speed boad dari dermaga Popsa Makassar dengan waktu tempuh 1 sampai 2 jam. Sesampai di Kapoposang anda bisa menginap di salah satu resort atau di rumah-rumah penduduk.

Terdapat beberapa spot penyelaman di Kapoposang seperti, Shark poin, Cave point, Nakano poin, Tanjung point, Aquarium Point, Turtle Point, Januar Point dan Marjono point yang dapat anda nikmati dengan rata-rata visibility sekitar 20-30 Meter. Waktu terbaik untuk berkunjung ke Kapoposang yaitu pada Bulan April - November ketika angin bertiaup dari timur, pada saat itu laut kapoposang sangat teduh.

Wall Kapoposang