Cantiknya Sunset di Pulau Kabaena

Salah satu pesona keindahan alam yang selalu menarik setiap orang untuk menyaksikannya adalah  terbenamnya matahari di ufuk barat atau  yang biasa disebut sunset. Terbenamnya matahari ini, menandakan terjadinya pergantian waktu dari siang ke malam. Sunset  selalu menjadi pemandangan yang selalu ingin dicari dan diburu oleh setiap orang yang senang dan suka akan pesona keindahan alam. Rona warna yang dipancarkan dengan bulatan matahari menjadi daya tarik ciptaan Tuhan tersebut.




Indonesia sebagai sebuah Negara kepulauan yang ber iklim tropis adalah surga untuk menyaksikan sunset. Setiap wilayah di Indonesia yang memiliki pesisir pantai bagian barat dapat menyaksikan fenomena alam tersebut. Tidak terkecuali Pulau Kabaena yang merupakan sebuah pulau daratan besar, berdekatan dengan pulau Buton dan pulau Raha yang bercirikan alam pegunungan dan perbukitan dengan luas wilayaah 87 km persegi.

Secara administrasi Pulau Kabaena masuk wilayah pemerintahan Kab. Bombana, provinsi Sulawesi Tenggara. Pulau dengan ketinggian gunung 1800 m dpl ini banyak dihuni masyarakat yang tinggal di pesisir barat pulau. Letaknya yang strategis sehingga pulau ini sangat mudah diakses. Banyak  jalur untuk menuju kesana,  yakni dari kendari menuju rumbia (ibukota Bombana), dari Kota Bau-bau atau dari tanjung bira, Kab. Bulukumba. 

Perjalanan saya kali ini  ke Kabaena dengan  naik pesawat dari Makassar menuju Bau-bau. Kemudian  melanjutkan perjalanan laut  dengan mengunakan kapal cepat menuju desa Batuawu di Pulau Kabaena selama 2 jam. Semuanya dapat ditempuh dalam sehari.

Bagi saya, yang namanya sunset pasti akan selalu  sama  disetiap daerah, yang membedakannya hanyalah view  dimana kita melihat terbenamnya matahari tersebut. Hal ini lah yang membedakan dan menjadi ciri khas masing-masing daerah.  


Sunset di Pantai Lanere



Perjalanan saya mengelilingi Pulau Kabaena di mulai dari Desa Batuawu. Desa  yang terletak di pesisir barat bagian selatan pulau Kabaena ini, mempunyai beberapa spot untuk untuk menyaksikan matahari terbenam. Berjalan sedikit mengarah ke laut terdapat sebuah dermaga  yang panjangnya kisaran 300 meter. Di dermaga tersebut, kita dapat meyaksikan sunset dari celah-celah tiang dermaga yang terbuat dari kayu. Juga,  dapat menyaksikan panorama alam tersebut dari atas dermaga yang terbenam di antara pulau Vakao dan Pulau Sagori. Hanya beberapa meter dari dermaga, terdapat perkampungan suku Bajo dengan deretan rumah-rumah tiang yang berdiri kokoh diatas permukaan laut. Kita dapat menyaksikan sunset dari balik rumah-rumah tersebut. Masih Didesa batuawu, Tepatnya di pantai lanere. Bagusnya menyaksikan sunset disini  bisa sambil duduk-duduk di gazebo atau sekadar bermain pasir putih Lanere yang agak kekuningan. Tentunya sangat mengasyikan bila  detemani  pasangan atau sahabat.

Sunset di perkampungan bajo, Batuawu


Ke esokan harinya, tempat yang saya datangi adalah desa Pongkalaero yang jaraknya tujuh kilometer dari desa Batuauwu. Desa ini merupakan desa paling ujung di bagian barat pulau Kabaena. View yang bagus untuk menyaksikan sunset terdapat di sebuah dermaga kayu yang panjangnya kisaran 300 meter. Ditempat ini kita bisa menyaksikan matahari terbenam sambil melihat aktifitas nelayan  yang pulang atau akan pergi melaut.

Sunset di Desa Pongkalero
Hari ke-3 di Kabaena, perjalanan berikutnya adalah menuju  Desa Tangkeno. Desa ini merupakan desa yang wajib dikunjungi jika ke Kabaena yang telah ditetapkan sebagai desa wisata oleh pemerintah Bombana. Letaknya yang  berada di ketinggian di 1500 m dpl ini, mempunyai pesona keindahan alam yang sangat menakjubkan dengan suasana alam pedesaan dan pegunungan. Di Tangkeno, kita bisa naik kesebuah perbukitan yang kini telah di ratakan dan dibuat seperti taman bermain. Di lokasi inilah tempat yang sangat pas untuk menyaksikan sunset dari balik gunung kars batu Sangia dengan ciri khas gunung kembarnya. Selain itu, di tempat ini kita bisa melihat desa Tangkeno dari atas ketinggian.


Sunset didesa Tangkeno

Desa Tangkeno


Perjalanan terakhir saya di Kabaena adalah di Kelurahan Sikeli dan Baliara.  Di Sikeli, tempat yang pas untuk menyaksikan sunset  adalah di perkampungan Suku Bajo. Di tempat ini, kita dapat melihat sunset diantara jejeran-jejeran rumah panggung yang hanya dihubungkan oleh jembatan di atas permukaan air. Dari kejauan matahari semakin meredupkan sinarnya dan kemudian pelan-pelan menghilang dari balik pulau Motaha yang merupakan salah satu gugusan pulau kecil di Kabaena. Tidak jauh dari Sikeli,  terdapat perbukitan tandus yang sering  disebut bukit teletabis oleh warga Kabaena. Terletak di kelurahan Baliara, Kabaena Barat. Dari atas perbukitan ini kita dapat melihat dengan jelas bulatan matahari dengan pancaran sinarnya yang berwarna kemerahan yang sesekali terdapat kapal nelayan yang melintas.

Sunset di Perkampungan Bajo Sikeli


Berkunjung ke Pulau Kabaena tentunya tidak cukup satu dua hari untuk dapat mengelilinginya dan menikmati keindahan alamnya. Waktu saya yang terbatas, sehingga saya harus mengakhiri petualangan saya selama empat hari. Tentunya, ini masih sebahagian kecil dari pesona keindahan alam pulau Kabaena. Masih banyak lagi tempat-tempat  yang menunggu untuk di eksplore di Kabaena. Sooo….!  mari berkunjung  dan jadikan Pulau Kabaena sebagai tujuan berwisata anda.