Tanggal 31 Desember 2011
Cuaca yang cerah sempat mengiringi
setiap langkah yang akan kami lakukan di pagi ini, maklum beberapa hari
sebelumnya Makassar diguyur hujan terus menerus. Ohh…iaa!!! Kali ini Sub Aquatic Community (SAC Makassar) akan
merayakan tahun baruan dirangkaikan dengan bakti sosial di pulau Badi. Sebenarnya acara semacam ini merupakan
rutinitas tahunan dari SAC Makassar. Sudah dua tahun berturut-turut di lakukan
dan untuk kegiatan kali ini terasa
spesial karena dirangkaikan denga Bakti sosial berupa pemiriksaan kesehatan gratis.
Semua kegiatan pagi ini
di pusatkan di kayu Bangkoa. Seperti jadwal yang telah disepakati sebelumnya, jam 07.30 pagi seluruh peserta sudah harus ngumpul di
dermaga kayu bangkoa, namun yang baru terlihat barusan saya, Arief, Eli
beserta keponakan, Zeta, Binbin, Bota’ dan Rasyid, sedangkan yang lainnya belum muncul juga.
Ohh…ia Sita dan bu’ jovy beserta keluarga
akan menyusul siang harinya mengunakan speed boad tiar, karena Sita
baru tiba pagi di Makassar dari Jakarta.
Tepat pukul 08.00 Satu
persatu barang-barang mulai di turunkan dari bagasi mobil, kemudian diangkut
mengunakan gerobak menuju KM. NOVITA SARI yang telah berlabuh di dermaga. Terlihat juga om Andre, om Acha dan om Jaury
yang tidak sempat ikut, kali ini datang
membantu dan melepas ke pergian kami. Setelah semua barang dimuat, bergegas lah kami ke kapal sambil menunggu teman-teman
yang belum datang.
Waktu sudah
menujukan pukul 09.00. cuca mendung disertai hujan rintik-rintik, mulai mengguyur
sebagian kota Maksassar namun teman lainnya belum muncul-munacul juga. Sambil menggu teman-teman tersebut, saya berdiskusi
sama om Hendri yang baru saya kenal, maklum dia barusan datang dari Toraja. Humm…!!! usut-punya usut ternyata dia sedang menyusun
buku Ensklopedia Indonesia dan sekarang Sulawesi selatan menjadi objek
liputanya. Asyik kami bercerita...terlihat dari kejuahan Youke, Susan, Wina dan
Irma ditemani sang suami dengan diguyur hujan berjalan menuju kapal dengan
menenteng perlengkapan mereka masing-masing.
Pukul 09.30. Kapal
Novitas sari, pelan-pelan meninggalkan
kayu bangkoa menuju pulau Badi. Menurut H. Daring sang kapten kapal , Perjalanan
kali ini akan di tempuh kurang lebih 1 jam lamanya. Pemandangan berbeda terlihat,
kapal yang biasa memuat kurang lebih 100-an penumpang kali ini hanya di isi 17
orang saja. Untuk mengisi kejenuhan
selama perjalanan, berbagai aktifitas kami lakukan. Mulai dari Binbin yang tidur
sambil mendengarkan musik, saya asik ngobrol sama om hendri, eli sibuk
ngurus dua orang keponakannya, dan Wina,
Yuke, Zeta, Arif, Rasyid, Bota’ Irma, dan Susan yang sibuk foto-foto narsis di
depan lambung kapal. Hummmm….melihat
mereka asik-asikan narsis, saya pun
tidak mau ketinggalan juga. Hahaha…!!! asik juga ternyata, sampai-sampai ndak pada
mau pegang kamera!!! semua pada mau di foto. Halllaaahhh… kali ini saya harus
terima nasip lagi sebagai fotografer dadakan. padahal sudah niat ndak mua
motret…. Tapi demi kemaslahatan umattt…baiklah saya terima tanggung jawan
tersebut dengan memakai kamera Zeta.
|
foto-foto narsiss... ala SAC |
Asik foto-foto dengan
berbagai macam pose, dari kejuahan terlihat gumpalan awan hitam, yang menandakan
hujan akan segera datang sehingga kami pun bergegas masuk kedalam kapal. Tidak
lama berselang hujan disertai badai pun datang dengan begitu derasnya sehingga
sempat menghalangi jarak penglihatan kapten kapal. Setelah kurang lebih 40 menit megarungi
lautan, kami pun tiba di pulau Barrang lompo untuk menurunkan beberapa barang
milik penduduk pulau. 10 menit lamaya kami singgah di pulau barang lompo
kemudian melanjutkan perjalanan menuju pulau Badi.
|
Nampak gumpalan awan hitam di susul hujan dan badai...... |
Tepat pukul 11.15 Kapal
yang kami tumpangi bersandar di dermaga
pulau Badi dan rombongan langsung disambut sama pa’ arif dan H. Mahfud selaku
perangkat desa yang di tugaskan untuk mengurus dan membantu semua aktivitas kami selama di pulau. Setelah semua rombongan
bersalam-salaman, kami pun di antar ke
sebuah rumah yang akan menjadi tempat
menginap selama berada di sini.
|
Pulau badi |
Sejenak beristrahat dan meliahat semua teman-teman sudah pada berkumpul dalam rumah, tanpa di komando Yuke langsung mengambil peran untuk
menjelaskan tentang kegiatan yang akan di laksanakan dan meminta untuk di informasikan
ke masyarakat. Setelah yuke selesai berbicara, Eli pun langsung memperkenalkan
dokter-dokter yang akan bertugas pada
baksos kali ini yaitu Dokter Arif dan
dia Sendiri adalah dokter ahli penyakit dalam, dokter Zeta ahli tulang, dokter
Irma ahli kandungan, dokter Susan dan Yuke dokter umum, dan Rasid dan Bota’
adalah dokter muda. Pa’ arif yang mewakili Kepala Desa Badi mendengarkan
penjelasan tersebut sehabis shalat dzuhur langsung mengumumkan di Masjid tentang semua kegiatan
SAC Makassar selama di pulau. Sehabis memperkenalkan
diri, kami pun langsung membagi tugas masing-masing. Saya, Binbin dan Henrik
dan Wina bertugas mendokumentasikan
kegiatan, Susan dan Bota’ bertugas sebagai Apoteker, sedangkan Eli, Arif, Yuke, Zeta, Irma dan Rasyid
sebagai tim pemeriksa kesehatan.
|
Susana pada saat pertemuan dengan perwakilan Desa Pulua badi.... |
|
Tim dokter SAC Makassar........ |
Sesudah
mengetahui tugas masing-masing, kami pun bergegas meninjau lokasi yang di siapkan
yaitu SD Negeri Badi. Sesampai di sana, kami sempat terkendala karena
kunci pagar sekolah yang terkunci. Pa’
arif yang mengantar kami terpaksa harus mencari kunci terlebih dulu. Setelah
memenunggu beberapa menit, dia pun
datang dengan membawa kunci dan langsung membuka pagar. Melihat pagar sekolah
terbuka kami pun langsung mengecek ruangan yang akan dipergunakan. Ohhh ia!!!,
kami mengunakan dua ruangan disini yaitu ruang untuk poliklinik dan untuk
apotik. Setelah melihat pintu ruang kelas terbuka, saya, arief , rasyid dan
bota’ segera menata meja dan kursi. Sedangkan wina, Irma dan suaminya membantu
membersihkan ruangan yang kotor. Sedangkan di ruangan sebelah binbin, susan,
eli dan zeta sibuk mengatur obat-obatan. Selama dalam proses ini masyarakat sudah mulai terlihat berkerumun
dan menunggu dimulainya kegiatan. Antusias masyarakat yang ingin berobat secara
cuma-cuma ini menambah semangat kami untuk mempercepat proses pekerjaan.
Setelah selesai, kami pun balik kerumah dulu sejenak untuk makan siang dan
mempersiapkan perlengkapan masing-masing.
|
Menyulap ruang kelas menjadi poliklinik.... |
|
Terlihat kerumunan masyarakat sebelum kegiatan di mulai... |
Tepat pukul 13.05 kegiatan
bakti sosial di lakukan, huuhhh… kami sempat kerepotan juga karena masyarakat
sudah mulai berkerumun dan masuk kedalam ruangan pemeriksaan. Arif dan yuke pun
harus mengatur mereka terlebih dulu untuk tertip sebelum memulai kegiatan. Pada awal-awal baksos terlihat kesibukan
dokter Eli dan Rasyid , sebab mereka lah
yang harus memeriksa pasien terlebih dahulu, mulai dari menanyakan nama, usia, memeriksa tekanan darah dan menanyakan keluhan-keluhanya dan kemudian
di rekomendasikan ke dokter yang berkompeten menanganinya.
Selama proses baksos
tersebut, terlihat kesibukan masing-masing
dokter, mulai dari dokter Arif dan Zeta yang sibuk memeriksa pasien sambil menuliskan
resep obat. Dokter Irma yang sibuk
memeriksa pasien ibu-ibu hamil dan dokter yuke yang sibuk memeriksa pasien anak
sambil membagikan bubur sereal. Hal yang agak lucu yaitu ketika ada beberapa
masyarakat yang tidak tau berbahasa Indonesai dan mengunakan bahasa daerah
sehingga Dokter zeta yang tidak bisa berbahasa Makassar harus menggunakan transleter…untung
ada saya membantu menerjemahkan hehehe…..
Tidak kalah sibuknya dengan
ruangan poliklinik, ruang apotik juga nampak kesibukan yang luar biasa.
Susan dan Bota’ yang tadinya bertugas sebagi apoteker harus kewalahan menerima resep obat dari pasien yang sudah antri. Untung Wina, Sita, Binbin, Bu’ Jovy suami Irma turut
membantu. Wina bertugas membantu menulis
pemkaian obat sehari-hari, suami Irma dan bu’ jovy sibuk membungkus obat dan
binbin serta sita sibuk menerima resep
pasien kemudian menukarkan dengan obat sambil menjelaskan penggunaanya. Demi memberikan pelayanan yang terbaik ke
masyarakat, kami pun semua rela
melakukan apa yang kami bisa perbuat.
Hal ini dikarenakan niat tulus untuk
membantu dan menyukseskan acara. Melihat kami kompak dilapangan, membuat kawan baru kami om henrik terkagum-kagum bahkan terharu
melihat kami semua yang tanpa lelah berusaha memberikan pelayanan yang terbaik
kepada masyarakat. Bahkan dia sempat
mengatakan baru melihat komunitas selam yang seperti ini…..
Waktu sudah menunjukan
pukul 04.12 sore, tapi masyarakat masih terlihat berkerumun untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan gratis. Namun karena resep obat yang di siapkan hanya
berjumlah 200-an, dengan terpaksa kami harus mengakhiri pengobatan gratis ini. Banyaknya masyarakat yang ingin berobat di
karenakan tidak adanya dokter di pulau ini, yang ada hanya mantri , itupun hanya datang sekali dalam sebulan menurut penuturan
pa’ Arif. Setelah selesai membereskan semua perlengkapan, kini tibalah saatnya
untuk foto-foto. Terlihat wajah
sumbringan dari kami semua karena telah menyelesaikan kegiatan dengan sukses.
Pukul 04.30 kami menuju kerumah untuk istrahat sejanak untuk
merilekskan badan yang sempat tegang. Setelah melepaskan penat, Wina, Zeta, Arif, Ibu Jovy sekeluarga, Irma
beserta suami, eli beserta ke ponakan, Susan dan yuke bergegas ke kapal untuk
mengambil perlengkapan snorkeling, yahh..kali ini mereka akan snorkeling di
jetty poin. Saya, Henrik dan binbin kembali ke tugas awal sebagai seksi dokomentasi.
Lama mandi-madi dan snorkeling sehingga tanpa terasa matahari mulai terbenam di
ufuk barat pulau badi dan aktifitas di sore ini dihentikan sejenak dan bergegas
ke rumah untuk sholat madi dan makan.
Pukul
21.00 Kami pun melakukan Penyelaman akhir tahun. Yang menyelam pada malam itu
adalah Saya, Arif, Henrik, Bota’ Rasyid, Wina, Zeta, Sita dan Bu’ Jovy. Kami
menyelam di jetyy poin dan membatasi kedalaman penyelaman hanya maksimal 10
meter. Dengan mengunakan speed boad
kami pun bergegas menuju lokasi .
Setelah mengecek kelengkapan selam dan membagi buddy masing-masing, kami
pun mulai melakukan penyelaman. Pada
awal penyelaman semua peserta
masih dalam satu grup. Namun setalah beberapa lama menyelam tiba-tiba
arus datang , sehingga membuat kami terpencar. Saya dan henrik terpisah dari
rombongan sehingga saya harus menyelam berdua.
Selama penyelam berbagai biota yang ditemukan seperti penyu, udang, crab
dan lain sebagainya. Setalah melihat isi tabung henrik yg tinggal 50 bar kami
pun naik pelan-pelan ke permukaan. Seteleh naik saya lansung merapikan alat dan kemudian menayakan
teman-teman penyelam lainnya dan
ternyata pada belum naik. Halllahhh….. kirain kami yang paling terakhir naik
kepermukaan. Setelah menunggu beberapa menit, penyelam lainya pun naik
kepermukaan.. Kurang lebih 1 jam lamanya kami menyelam.
Waktu sudah menunjukan Pukul
23.30 kami pun bergegas ke rumah untuk
mandi dan ganti pakaian untuk bersiap-siap
merayakan tahun baru. Huuummm….sesampe di rumah saya melihat sebagian
teman-teman yang tidak ikut nyelam sudah teritidur pulas. Setelah
membangunankan mereka, tapat pukul 23.45 kami pun bergegas ke dermaga untuk
merayakan tahun baru dengan mengadakan
peseta kembang api. Melihat kami berada sudah berada di dermaga masyarakat pun mulai berdatangan untuk menyaksikan pesta
kembang api. Hummm…..hampir kurang lebih 20 menit kami menyalakan kembang api,
setelah itu kami bersalam-salaman sambil mengucapkan “selamat tahun baru”.
Tanggal 1 Januari 20112
Badai dan hujan sempat
menghambat aktifitas kami di pagi ini. Penyelaman
kedua yang dijadwalkan jam 08 pagi harus terunda karena menunggu badai dan hujan
untuk redah terlebih dulu. Untuk mengisi kekosongan waktu tersebut kami pun melakukan sarapan
pagi. Pukul 09. 00 hujan dan badai mulai redah dan kami segera bergegas kekapal
untuk melanjutkan penyalaman di awal
tahun ini. Melihat ombak yang tidak
bersahabat, kami pun mencari alternatif lokasi menyelam yang yang relatif teduh. Padahal rencana awalnya mau menyelam di foliose poit di bagian barat pulau. Penyelam yang ikut menyelam masih
sama seperti pada malam sebelumnya. Setelah mempersiapkan perlengakapan selam,
kami pun melakukan penyalaman di lokasi
yang di namakan coral point.
Penyalaman kali ini lebih banyak hanya
untuk foto narsis saja sambil membawa spanduk selamat tahun baru yang telah
kami buat sebelumnya. 2 jam lamanya kami
menyelam dan kemudian naik kepermukaan. Setelah merapikan alat kami pun bergas
kerumah untuk mandi dan makan siang sebelum balik ke Makassar.
Pukul 13.00 kami pun
mulai mengemas barang-barang kami dan mendrop ke kapal. Setelah barang di
angkut kami pun berpamitan ke masyarakat
pulau badi untuk balik ke Makassar. Pukul 13.30 KM. NOVITASARI lepas jangkar dan
bergegas menuju Makassar. Pukul 15.20 kami pun tiba di dermaga kayu bangko
dengan selamat. Setelah menurunkan barang dan mengangkutnya ke mobil
masing-masing kami pun sayyy haiii…untuk pamitan pulang ke rumah masing-masing
sedangkan saya Arif dan Eli harus mengantar Zeta kebandara yang harus kembali
ke Jakarta.